Posting Terkini :

Part 2 # Mencintaimu Takdirku

Ketemu lagi, ini bagian kedua dari cerber Bunda. 
Aku suka kamu



Aku suka kamu
Hari-hari seperti berlari kencang mengejar kami yang sibuk mengerjakan skripsi. Aku pun terus giat mengejar ketertinggalanku, hingga akhirnya semua mata kuliah telah kuselesaikan dengan sempurna. Kami pun akhirnya benar-benar menyelesaikan tugas skripsi bersama-sama bahkan lulus ujian sidang skripsi bersama-sama dan dengan nilai yang sama yaitu A plus. Abah dan Emak tak terkira gembira mendengar aku akhirnya bisa menyelesaikan kuliah yang sekian lama tertunda. Kini kami harus menghadapi dunia nyata, dunia kerja. Kamu langsung dipinang oleh sebuah perusahaan konsultan tanpa harus susah payah melamar. Sedangkan aku berpuluh kali mengirim lamaran dan akhirnya di terima di sebuah bank swasta terkenal sebagai tenaga kontrak. Not bad untukfresh graduated seperti aku.
Aku belum mau pulang ke kampung halamanku, aku masih betah di kota bunga ini, padahal abah dan emak sudah menunggu ku untuk melanjutkan usaha toko grosirnya. Aku bilang tunggu dulu sebelum aku berpengalaman kerja, akhirnya mereka mau mengerti. Kecuali satu hal yang selalu mereka desak padaku, yaitu soal jodoh, mereka mendesakku untuk segera menentukan pilihan. Pilihan apa? Aku tak punya pilihan selain kamu. But wait, bahkan denganmu aku tak tahu jenis hubungan kami apa?, tak pernah ada kata-kata komitmen diantara kami.

 "Do you love me?", aku bertanya suatu kali ketika kami bersama menghabiskan malam minggu di jalan dago, duduk di sebuah café pinggir jalan yang kala itu menjamur di jalan-jalan dago, sambil menikmati live music yang disajikan.. "hahhh?, ngapain kamu nanya gituan?", kamu tersedak dan balik bertanya. "Aku ingin kejelasan, aku sudah didesak abah dan emak untuk segera married, kenapa kamu susah jawab pertanyaanku?, kalo kamu gak suka aku, kenapa kamu terus ada disampingku?" aku mencecarnya. "aku gak tau'", jawabmu datar "whattt? Kamu gak tau? Ooh my God…. Ok let's end this", aku marah dan kesal, kenapa jadi seperti ini akhirnya?!, aku bangkit dari duduk dan berjalan cepat. "heyy tunggu!..", kamu mengejarku dan mencengkram tanganku kuat-kuat. "Maafkan aku, aku memang tak tau kenapa aku ingin selalu dekat denganmu, yang kutahu dan kurasa adalah aku selalu nyaman dan happy dekat denganmu, tapi cinta?

Aku benar-benar gak tau", kamu berkata dengan suara yang berat seperti menahan sesuatu. Malam itu seperti nightmare untukku tapi juga seperti malam pembebasan, aku pun seperti tak mengenal lagi siapa kamu, aku putuskan untuk tak ingin lagi bertemu dengannmu, dan aku katakan padamu untuk tak mencariku lagi, aku ingin bebas.

 Kamu terdiam, lalu melangkah pergi meninggalkanku. What.. a jerk!, batinku dalam hati. Sebulan berlalu tanpa kehadiranmu disisiku dan aku pun tak peduli, aku justru asyik bekerja dan mulai membuka hati untuk laki-laki lain. Dari satu kencan ke kencan yang lain, aku memang ngotot untuk segera menemukan lelaki yang cocok untuk ku ajak menikah. Seperti malam ini, aku dinner dalam rangka blind date di Suiss butcher, sebuah resto steak di bilangan jalan Setiabudi. Di depanku duduk seorang laki-laki dengan wajah yang ramah dan manis, Bagus namanya.

Aku pandangi wajahnya lekat-lekat, tentu saja tanpa sepengetahuannya, ia asyik mengiris chicken cordonbleu, akupun dengan bebas melahap wajahnya. Hmmm… not bad, kulit wajah yang hitam manis dan mulus, hidung yang lebar tapi mancung, bibir yang selalu tersenyum ramah, dan matanya… aku seperti tenggelam di samudra matanya yang halus dan lembut. "minggu depan aku harus berangkat lagi ke Qatar", Ia berbicara dengan mulut yang penuh makanan. "Oh, ya?, ceritain dong gimana Qatar itu mas bagus?", pinta ku Ia pun bercerita panjang lebar, sesekali diselipi cerita-cerita lucu pengalaman nya hidup dan bekerja di luar negeri. Aku suka dengan rasa humor nya yang tinggi, akupun tak canggung tertawa terbahak-bahak mendengar ceritanya.

What a nice man, batinku dalam hati, this is a guy I want to marry.Yippiiiii I found that man! Hati ku berteriak kesenangan. "Ehmmm…" Tiba-tiba kudengar suara deheman yang keras, aku menengok dan mencari suara itu. Dan akupun terkejut, kamu berdiri mematung di didepan kami.

Darimana kamu tahu aku ada disini?, Ini pasti kerjaan silvia, mendadak aku ingin cepat pulang ke kostan dan melabrak silvia. "dik, kamu kenal orang ini?" mas Bagus bertanya padaku. "enggak mas aku gak kenal", jawabku "ayo ikut denganku, kita harus bicara", kamu berkata sambil menyeret dan mencengkram tanganku. "aku gak mau", jawabku dengan setengah menangis sambil berusaha melepaskan tanganku dari cengkramanmu. "lepasin dia", mas bagus berdiri dan berteriak "jangan ikut-ikutan bung, ini urusan saya dengannya", kamu menjawab dengan berteriak juga.

 Semua tamu restoran malam itu langsung melihat kami dengan pandangan mata yang menyelidik. "urusannya adalah urusanku juga", Mas bagus berdiri dan menantang "ooh, jadi kamu mau bertanggung jawab juga dengan bayi dalam kandungannya?", kamu berkata yang membuat aku dan mas bagus tercengang. Bahkan akhirnya perseteruan kami menjadi hiburan gratis bagi pengunjung resto Suiss Butcher malam itu. "apa-apaan sih kamu, jangan becanda, membuat aku malu?", aku berkata dengan muka tertunduk lemas dan malu. Mas Bagus terdiam dan menghela napas, "selesaikan urusan kalian, maaf saya gak tau", Mas bagus berjalan gontai keluar restaurant.

 Kamu masih mencengkram tanganku dan menarikku berjalan keluar restaurant, aku tak bisa melepaskan tanganku. "Let's do it" katamu "haah?! Apa maksudmu let's do it?" jawabku "Oke kita pacaran or whatever lah", kamu melepaskan tanganku "hissss bukannya kamu gak suka aku?", aku bertanya padamu dengan kesal, bagaimana bisa dia mempermainkan ku di restoran tadi?. "oke aku suka kamu" jawabmu pelan setengah berbisik "apa?, gak kedengeran", jawabku "Ya aku suka kamu", kamu berkata dan tersenyum menatapku "sekali lagi, say it louder", pintaku merajuk "hissss kamu kayak ABG aja, childish", katamu sambil kembali memalingkan muka "hahhahahahaaha", aku pun tertawa terbahak-bahak, entah lah aku merasa lucu dan aneh, finally we are officially date. "hissss…. Kamu tau gak sih aku kangen banget sama kamu?", kamu bertanya retorik, sambil tanganmu memegang kepalaku dan mengacak-acak rambutku. Dan tawa ku pun semakin keras terbahak-bahak.

By: Bunda Chemy

 BERSAMBUNG........
Share this article :

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung, Semoga membawa manfaat.
Silahkan berkomentar dengan sopan.
Salam hangat dari Ruwais

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Bunda Ruwais Magazine - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger