Posting Terkini :

Indonesian's Arabian Day 2013

Sehari menjadi “Madam” di balik kulit sawo matang dan keramahan timur yang bertamu ke tanah Arab.



Mungkin agak berlebihan, memisahkan antara Madam Indonesian dan Madam Arabian. Seakan-akan, menjadi madam adalah totally different kind of thing yang bisa dilakukan seorang wanita. Padahal sebetulnya, madam dalam arti kata menurut versi Wikipedia adalah, “Bentuk sopan untuk memanggil seorang perempuan, seringkali diartikan sebagai "Bu". Istilah ini dipinjam dari madame Perancis (pengucapan Perancis: [ma'dam]), yang berarti "Putri". Namun, dalam Google terjemah, arti Madam dalam bahasa Inggris, adalah Nyonya. So, nothing special, sepertinya mengandung makna yang sama saja dengan arti Indonesianya bukan?


Namun entah mengapa, saat saya dan teman-teman sesama ibu-ibu rumah tangga, yang mengabdikan hampir seluruh waktunya untuk keluarga, saat mendengar kata “Madam” yang menari dalam angan kami adalah kenyamanan menjadi seorang nyonya besar, yang dilayani, dihormati, seperti seorang nyonya besar, hehehe…

Well, toh itu semua hanya masalah definisi, pengartian sebuah kata. Biarlah kami menikmati kata ini melekat dalam diri kami, sehari ini. Karena hari ini, 26 September 2013. Para ibu-ibu keturunan Indonesia, sedang memerankan, merasakan, dan setidaknya mencium sedikit aroma Arabian di tanah Arab. Kami semua duduk ‘lesehan’ seperti gaya kesukaan orang Arab. Memakai abaya, yang juga menjadi ‘dresscode’ –nyaris- wajib bagi seorang madam Arabian. Dan kami pun memakan masakan khas Arabian, yaitu nasi kabsah dan Umm Ali sebagai desert nya. Hampir lengkap sudah. Bahkan di dalam Abu Dhabi Hall, tempat kami mengadakan acara ini, disediakan juga wewangian khas Arab. Hampir sempurna rasanya kami ‘bermimpi di siang hari’ menjadi seorang madam.

Indo Emirate sengaja mengadakan program bunda Ruwais perdananya dengan tema “Indonesian’s Arabian Day.” Bu Azzah, sebagai ibu Presiden IE pun berharap agar budaya menggunakan abaya, kembali bisa dibudidayakan tuk baju “kerja” harian seorang wanita. Di awal acara, bu Riana, sebagai ketua panitia pun menjelaskan, bahwa bunda Ruwais akan dimanjakan dengan berbagai agenda yang seru hari ini, yaitu mulai dari nobar (nonton bareng) film documenter tentang UAE (tempat kami memijakkan kaki dan mengais rejeki saat ini), games cerdas cermat, praktek masak oleh Chef bertaraf Internasional, dan juga tentu saja lomba masak Umm Ali. 

Betul saja, acara yang berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 12.30 itu, betul-betul dihiasi serunya para madam beraksi. Bahkan bisa dibilang, acara hari ini mempunyai semua kriteria penonton yang saya harapkan. Yaitu khidmat saat menonton film, ceria dan suportif saat lomba berlangsung, juga meriah saat acara makan siang.
  
Setidaknya, tujuan panitia menyelenggarakan event ini, yaitu agar kami dapat ‘berendam’ dalam aroma Arabian yang kental dan manis, terwujud. Kental karena di dalamnya juga terdapat pengetahuan tuk diselami, kuis cerdas cermat tuk menambah pengetahuan, dan manis karena diakhiri dengan hidangan Umm Alli yang memang penuh rasa gula dan susu di dalamnya.

Semoga sukses selalu tuk event-event Indo-Emirate selanjutnya. Dan terutama, semoga rasa kebersamaan ini makin dalam menancap dalam hati persaudaraan diantara para perantau yang jauh dari sanak kerabat. Di sinilah kami merasakan indahnya menjadi madam di istana kecil kami, di antara saudara yang baru dipertemukan Allah, karena kecintaan yang juga diberiNya, dan karena ukhuwah yang harus selalu terjaga. Jazakumullohu khoiron katsiron… 

By. Ike 
Share this article :

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung, Semoga membawa manfaat.
Silahkan berkomentar dengan sopan.
Salam hangat dari Ruwais

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Bunda Ruwais Magazine - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger